Jika memang benar-benar meningkat, maka tentu saja akan diperlukan untuk membuat keputusan untuk memperbaiki hal-hal seperti itu sebagai hak untuk naik turun BBM.
BACA JUGA:
- Gelar Juara MotoGP 2018 di Serahkan Marc Marquez, Hanya Perlu 1 Kemenangan Lagi
- Bukan Minion Lagi! Inilah Julukan Untuk Kevin Seorang Setelah Menjuarai Jepang Terbuka 2018
- 3 Gelar Siap Koleksi Kevin dan Marcus Dalam Waktu Dekat
LAINNYA
- Tajam Kini Rilis Layar OLED Pertamanya, Mulai Beredar Musim Dingin Tahun Ini di Jepang
- Apple iPhone XR Rilis Resmi, Harga Ekonomis
- Kalah di Semifinal China Buka 2018, Kevin dan Macus Menuai Protes Ke BWF
- Smartphone Oppo Rilis Murah 2 Jutaan, Spesifikasi Unggul
Selain Jokowi, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengungkapkan, kenaikan BBM sudah tepat lantaran ekonomi Indonesia yang semakin terpuruk dan sangat mendesak.
Yaitu karena kondisi minyak dunia yang semakin melambung.
Dan lagi-lagi dalam kondisi BBM yang lebih mahal dan menjadi salah satu faktor kenaikan BBM yaitu kurs mata uang rupiah dan rupiah yang tinggi di angka 15 ribu.
"Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS," kata Said Didu
Jadi, dengan kebutuhan BBM di negeri negeri untuk mengimpor bahan bakar minyak lebih dari 800.000 BOPD, yang berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di lansir detik.com (11/10/2018).
Karena banyak sekali faktor naiknya harga BBM, salah satu dana terkuatnya yaitu dana APBN tidak lagi tersedia untuk kebutuhan BBM di Indonesia. Sehingga, jika APBN tidak akan hal tersebut akan menambah BBM yang akan melonjak.
Berikut penyebab utama kenaikannya harga BBM, yang lalu naik dalam beberapa waktu lalu:
- Harga minyak dunia naik
- Kurs rupiah melemah
- Keuangan pertamina berat
- Dana APBN utk subsidi kurang,
- Utang dolar pertamina besar
- Pertamina harus diselamatkan
- Harga BBM saat ini sdh di bawah hrg keekonomian, kalau tidak dinaikkan maka Pertamina yg subsidi BBM
Sumber. Via. Via1
0 Comments